25/06/12

SEJARAH JOGYAKARTA

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat Provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan bekas (Negara) Kesultanan Yogyakarta dan [Negara] Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.

Penyebutan nomenklatur Daerah Istimewa Yogyakarta yang terlalu panjang menyebabkan sering terjadinya penyingkatan nomenkaltur menjadi DI Yogyakarta atau DIY. Daerah Istimewa ini sering diidentikkan dengan kota Yogyakarta sehingga secara kurang tepat disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta, Jogjakarta. Walaupun memiliki luas terkecil kedua setelah Provinsi DKI Jakarta, Daerah Istimewa ini terkenal di tingkat nasional dan internasional. Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tempat tujuan wisata andalan setelah Provinsi Bali. Selain itu Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi daerah terparah akibat bencana gempa pada tanggal 27 Mei 2006 dan erupsi Gunung Merapi pada medio Oktober-November 2010.

16/06/12

Royal Ambarrukmo Yogyakarta

Dapat dicapai dalam waktu 10 menit berkendara dari Bandara Adi Sucipto, Royal Ambarrukmo Yogyakarta menawarkan kamar-kamar yang luas dan modern dengan Wi-Fi gratis di jantung kota Yogyakarta. Selain menawarkan sebuah kolam renang outdoor dan spa, hotel ini juga menyediakan layanan antar-jemput gratis ke Malioboro, kawasan perbelanjaan yang terkenal.

Kamar-kamar di Royal Ambarrukmo dilengkapi dengan perabotan kayu dan balkon pribadi. TV layar datar dengan saluran kabel, minibar, dan brankas juga tersedia.

Antar-jemput bandara dapat diatur dengan pihak hotel, sementara layanan binatu dan dry cleaning juga tersedia.

The Royal Restaurant menawarkan citrasa tradisional Indonesia dan masakan internasional.

Royal Ambarrukmo Yogyakarta dapat dicapai dalam waktu 20 menit berkendara dari Malioboro dan Istana Keraton.

Novotel Yogyakarta

Dengan sebuah kolam renang outdoor dan fasilitas kebugaran, Novotel Yogyakarta menawarkan kenyamanan bintang 4 di kamar-kamar ber-AC dengan TV satelit layar datar. Hotel ini menyediakan Wi-Fi gratis di area umum dan parkir gratis.

Kamar-kamarnya yang bergaya menampilkan perabotan kayu gelap yang modern, lantai kayu, dan interior kuning tua yang ceria. Semuanya dilengkapi dengan jendela-jendela besar dan kamar mandi marmer dengan bathtub.

Hanya 1 km dari Stasiun Kereta Api Tugu, Yogyakarta Novotel dapat dicapai dalam waktu 10 menit berkendara dari Monumen Yogya Kembali dan Kebun Binatang Gembira Loka. Dibutuhkan waktu 15 menit berkendara dari Bandara Internasional Adisucipto.

Anda bisa menikmati pijat spa yang menenangkan sementara anak-anak bermain game di Kids' Club. Fasilitas tambahan mencakup sauna, fasilitas pertemuan, dan salon.

Prasmanan internasional yang lezat disajikan di Kedaton Restaurant, sementara Casa Mia menyajikan santapan bertema di tepi kolam renang. Ada juga bar lobi dan pilihan bersantap di dalam kamar 24 jam.

The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery Collection

Terletak di jantung kota Yogyakarta, The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery Collection merupakan sebuah landmark kolonial dari tahun 1918. Hotel ini menawarkan sebuah spa, restoran, dan kamar-kamar yang mewah dengan Wi-Fi gratis.

Kamar-kamarnya menampilkan kombinasi dekorasi Asia dan Eropa. Setiap kamarnya dilengkapi dengan minibar dan brankas. Fasilitas shower air panas tersedia di kamar mandi pribadinya.

Phoenix Yogyakarta menawarkan sebuah pusat kebugaran yang lengkap. Anda juga dapat berenang di kolam renang yang menyegarkan. Untuk kenyamanan Anda, hotel ini menyediakan layanan penyewaan mobil dan parkir gratis.

Paprika Restaurant menyajikan masakan Indonesia, Barat, dan Cina dalam suasana halaman yang terbuka. Koktail dan anggur berkualitas disajikan di Lobby Bar yang bernuansa tahun 1918-an.

The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery Collection hanya 5 menit berkendara dari Stasiun Kereta Api Tugu dan 20 menit berkendara dari Bandara Adi Sucipto. Dibutuhkan waktu 1 jam berkendara dari hotel menuju Candi Borobudur dan Prambanan.

Melia Purosani Hotel Yogyakarta

Terletak di samping Pusat Perbelanjaan Malioboro di jantung kota Yogyakarta, Hotel Melia memiliki spa dan kolam renang outdoor berbentuk bebas. Kamar-kamarnya yang luas menyediakan TV kabel. Parkir gratis juga ditawarkan.

Melia Purosani Hotel Yogyakarta berjarak 900 meter dari Keraton Sultan dan 9 km dari Bandara Adisucipto. Candi Borobudur, Situs Warisan Dunia UNESCO, berjarak 42 km.

Masing-masing kamar yang luas ini memiliki minibar serta fasilitas membuat teh dan kopi. Beberapa diantaranya memiliki balkon dengan pemandangam taman, kota, atau kolam renang. Masing-masing kamar juga memiliki sofa dan kamar mandi en suite dengan bathtub.

Anda dapat berolahraga dengan penuh semangat di pusat kebugaran dan bersantai di spa Yhi Wellness dengan perawatan tubuh. Tersedia taman bermain bagi anak-anak.

Lima pilihan tempat bersantap yang mewah menanti Anda di hotel ini. Makanan ringan dapat dinikmati di restoran terbuka Parangsari Poolside sementara Restoran China Ching San yang mengkhususkan diri dalam masakan Kanton dan Szechuan. Aneka minuman dapat dinikmati di Lounge Lobi Soka dan Pub Med.

HOTEL ANANDA

Wisma Ananda Hotel Yogyakarta. Tempat yang tenang dan cocok untuk beristirahat dan bisnis. Tuan rumah yang ramah dan penuh senyum membuat Anda merasa nyaman  seperti di rumah sendiri. Resepsionis buka selama 24 jam, Terletak di tengah kota, di belakang  Istana Sultan Kraton Jogja kurang lebih 200 meter.

History

Ananda Hotel dibangun pada tahun 1986 dan mulai beroperasi pada tahun 1989.Pada tahun 1993 Ananda Hotel diperluas hingga memenuhi standar hotel melati yang nyaman.Pemilik Ananda Hotel adalah Bpk.Drs.Indramaji  HS, bangunan ini memiliki  25 kamar,Jumlah pegawai mencapai 15 orang dan telah menjadi anggota PHRI dan GPY.Ananda Hotel sering dikunjungi oleh berbagai tourist mancanegara maupun domestikdengan tujuan mulai dari studi banding, studi tour hingga pernikahan antar negara.

Facilities

Bedroom equipped with bed cover clean and fragrant, the total number of rooms we haveare 25 rooms. The bedroom is designed in order to enjoy the natural condition of swimmingpools and cool.

Kamar Tidur dilengkapi dengan bed cover yang bersih dan wangi, jumlah seluruh kamaryang kami miliki adalah 25 kamar.Kamar tidur di desain  supaya bisa menikmati  kondisikolam renang yang alami dan sejuk.

Our Restaurant offers typical food like Nasi gudeg Jogjakarta chicken legs, Java Noodle,Java Fried Rice and a variety of juice drinks from the original juice.

Restaurant  kami menyediakan masakan khas Jogjakarta seperti Nasi Gudeg Ceker,Bakmi Jawa, Bihun Jawa, Nasi Goreng Jawa dan berbagai minuman juice dari sari buah asli.

To improve service and convenience, we provide free Internet hotspot service for visitorsAnanda Hotel.  Access speed allows you to keep in touch with anybody in the various otheronline places.

Untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan, kami memberikan layanan hotspotinternet gratis bagi pengunjung Ananda Hotel. Kecepatan akses memudahkan Andauntuk tetap berhubungan dengan siapa saja di berbagai tempat online lainnya.

Other Facilities :Private Bathroom,  AC Room or Fan Room,  Television, Laundry Service,Travel / Taxi Services, Free Coffee, Water and tea.

Ananda Hotel

Jl. Ngadinegaran MJ III/72
Yogyakarta 55243, Indonesia
(+62274) 378323, 375454 or  Fax : (+62274)375454

14/06/12

RESTORAN SEDERHANA

Restoran Sederhana yang berlokasi di Yogyakarta juga melayani pemesanan untuk acara kantor, pesta (besar maupun kecil), nasi bungkus / box dengan pemesanan minimal Rp. 60.000 dengan layanan delivery service di +62 274 550000.

Kami juga menyediakan 3 ruang VIP yang dilengkapi AC dengan kapasitas 40-50 orang / ruangan. Ruangan ini sangat cocok digunakan untuk acara keluarga, meeting, ulang tahun, dll. Penggunaan ruangan ini tidak dikenakan biaya tambahan.

Resep Asli dan Teruji Sejak 1972

Menu Special:

    Soto Padang: Rp. 9.000
    Sate Padang: Rp. 9.000
    Martabak Mesir: Rp. 11.000
    Ayam POP: Rp. 8.500
    Gulai Kepala Kakap: Rp. 25.000

RESTORAN SEDERHANA
Jl. Kaliurang Km. 5,6 Kentungan, Yogyakarta
Phone: +62 274 558225
Fax: +62 274 586572
DELIVERY SERVICE: +62 274 550000

PARIS VAN DJOKDJA

Paris van Djokdja

Ternyata tak sedikit daerah di Yogyakarta yang memiliki nama sama dengan daerah atau kota lain di dalam dan luar negeri. Seluruhnya adalah hasil proses penamaan yang cukup unik, bisa didasarkan pada sesuatu yang menonjol di daerah tertentu sehingga secara kebetulan sama dengan daerah lain, bisa pula dilakukan oleh generasi muda Yogyakarta dengan menyingkat nama sebenarnya sehingga menjadi semacam nama gaul.

Sebut saja dusun Bandung, daerah di Playen, Kabupaten Gunung Kidul yang bernama sama dengan Bandung, ibu kota Propinsi Jawa Barat. Dusun itu dinamai berdasarkan adanya sebuah pemandian bernama Sendang Bandung yang konon airnya dibawa dari Laut Selatan oleh Nyai Andansari. Di sana, anda tak akan menemukan peyem (ketela utuh yang diragi menjadi tape) seperti di kota Bandung, namun di waktu tertentu akan menjumpai serabi kocor (makanan dari tepung beras berkuah air gula jawa).

Ada lagi daerah Kuningan yang terletak dekat dengan Jalan Colombo, sebelah timur Bunderan Universitas Gadjah Mada. Daerah itu unik, karena tidak saja memiliki kesamaan nama dengan kota Kuningan di Jawa Barat, tetapi juga banyak didiami oleh orang-orang dari kota bernama sama tersebut. Umumnya, orang-orang Kuningan Jawa Barat yang tinggal di Kuningan Yogyakarta membuka warung burjo (bubur kacang ijo) yang menjadi langganan mahasiswa kos-kosan di kota pelajar ini.

Masih ada Depok, sebuah daerah di sekitar ring road timur Yogyakarta yang namanya sama dengan Kotamadya Depok, daerah di sebelah timur Jakarta. Keduanya sama-sama menjadi kompleks kampus. Jika Depok sebelah Jakarta menjadi kompleks kampus Universitas Indonesia dan Gunadarma, maka Depok di Yogyakarta menjadi kompleks kampus Universitas Pembangunan Nasional, Universitas Proklamasi 45 dan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Bila berbicara nama gaul suatu daerah yang lahir dari penyingkatan nama sebenarnya, maka yang paling terkenal adalah Paris. Bukan menunjuk pada Paris ibu kota Perancis yang menjadi kiblat mode dunia, tetapi Paris yang merupakan singkatan Parangtritis, pantai di selatan Yogyakarta yang terkenal dengan ombaknya yang besar. Paris Yogyakarta menawarkan pemandangan laut yang indah serta kenikmatan menyusuri pantai dengan menunggang kuda, pengalaman yang tak kalah menarik dengan memandang menara Eiffel.

Daerah lain yang dinamai dengan proses serupa menurut data YogYES adalah Pasar Kembang yang sering juga disebut Pakistan, singkatan dari Pasar Kidul Stasiun sebab berada di sebelah selatan Stasiun Tugu Yogyakarta. Daerah bernama sama dengan sebuah negara di sebelah barat India itu menawarkan penginapan dengan harga terjangkau dan gang sempit yang siap menggoda iman setiap lelaki yang melewatinya. Anda pun bisa langsung menuju Malioboro dan Sosrowijayan untuk memulai petualangan wisata yang lain dari daerah ini.

Bila mengelilingi Yogyakarta, anda mungkin akan menemukan beberapa daerah dengan nama yang sama. Jetis misalnya, tak hanya ada di utara Tugu tetapi juga ada di Kabupaten Bantul. Sementara Pathuk bukan hanya tempat penjualan bakpia, tetapi juga sebuah bukit di Jalan Wonosari. Bagaimana, penasaran untuk mengelilingi semua daerah itu? Tentu anda akan menemukan banyak hal menarik jika sampai di sana.

BAKPIAPIA DJOGDJA

BAKPIAPIA DJOGDJA
Percuma Beli yang Asli Kalo Ada Lebih dari yang Asli

Piknik ke Jogja, jangan lupa beli bakpia.
Bosan dengan bakpia satu rasa, coba saja bakpia blasteran buatan Bakpiapia Djogdja.

Didirikan sejak tahun 2004 oleh Ibu Rasuna, Bakpiapia Djogdja memproduksi 2 jenis bakpia, yakni bakpia single dengan satu rasa serta bakpia blasteran yang memiliki perpaduan dua hingga tiga rasa serta ukuran yang lebih besar. Bakpia single memiliki pilihan rasa kacang ijo, coklat, dan keju. Sementara bakpia blasteran memiliki variasi rasa kacang ijo+keju, kacang ijo+coklat, kacang ijo+pisang+keju, kacang ijo+durian, kacang ijo+nanas, kacang ijo+cappuccino, dan kacang ijo+kurma.

Semua produk Bakpiapia Djogdja diolah dari bahan asli tanpa pengawet buatan dan zat kimia yang membahayakan. Pemanggangan yang selalu dilakukan di tiap cabang, memastikan bakpia buatan kami selalu hangat dan nikmat untuk dikonsumsi. Selain bakpia, Bakpiapia Djogdja juga memproduksi ampyang kepyar dengan rasa jahe, coklat, dan pedas manis. Berbeda dengan ampyang biasa yang dibuat dari gula merah, ampyang kepyar berbahan dasar gula pasir dan diproses menggunakan oven.

Bagi yang tinggal di luar Jogja namun ingin merasakan enaknya Bakpiapia Djogdja serta ampyang kepyar, Anda tak perlu khawatir. Bakpiapia Djogdja juga melayani pengiriman luar kota dengan batas minimal 3 items. Cara pemesanannya sangat mudah, cukup mention @BakpiaPia di twitter, sms, atau telepon langsung ke nomor Bakpiapia. Semua bakpia yang dijual maupun dikirim merupakan bakpia fresh yang memiliki ketahanan 5 hari untuk bakpia isi kacang ijo dan 10 hari untuk bakpia yang tidak berisi kacang ijo. Sedangkan ampyang kepyar bisa bertahan hingga 2 bulan. Jadi buruan datang ke Bakpiapia Djogdja, karena percuma cari bakpia yang asli kalau ada lebih dari yang asli.

Kami juga menyediakan layanan delivery service +62 274 7000068 (dalam kota Jogja) dengan syarat dan ketentuan berlaku.

Dapatkan Bakpiapia Djogdja dengan rasa dan kemasan yang istimewa hanya di:

    Carrefour Plaza Ambarukmo (lower ground)
    Hero Malioboro Mall, Phone: +62 274 7027997
    Toko Domino (depan Malioboro Mall), Phone: +62 274 7027998
    Jl. Dagen No 7, Yogyakarta (depan Hotel Whiz), Phone: +62 274 7442846
    Jl Mataram (depan Popeye Musik), Phone: +62 274 7007891
    Fotocopy Sahabat, Jl Kaliurang Km 5 (Utara Gading Mas), Phone: +62 274 564935
    Ruko Bayeman Permai no.4 Jl.Wates km 3, Phone: +62 274-560938

Harga:

    Bakpia Single (isi 20)
    Kacang ijo Rp. 22.000
    Coklat / keju Rp. 24.000
    Bakpia 3 rasa Rp. 23.000
    Bakpia Blasteran (isi 12): Rp. 24.000
    Ampyang Kepyar: Rp 10.000 / pack

PHUKET

PHUKET
Makanan Khas Thailand yang Lezat dengan Harga Bersahabat

Menyebut kata Phuket pasti ingatan akan tertumbuk pada Negara Gajah Putih, Thailand. Phuket memang merupakan nama salah satu pulau nan cantik di negara tersebut dan menjadi tujuan wisata internasional. Oleh Bapak Joschy, nama ini kemudian digunakan sebagai nama warung makan yang menyediakan makanan khas Thailand, khususnya Thailand Selatan. Hadir sejak tahun 2006, Phuket semakin memperkaya khazanah kuliner mancanegara di Yogyakarta.

Menu yang disajikan di Phuket cukup beragam, mulai dari Roti Naan Phuket Style, Kwetiau Sapi Saus Tiram, Cap Cay Bangkok, Ayam Goreng Bawang Putih, Sapi Karie Phuket, hingga Kerang Hijau Masak Daun Kemangi. Salah satu menu andalah Phuket adalah Sup Tom Yam Seafood dengan cita rasa yang sangat khas. Campuran aneka bumbu dan rempah yang menghasilkan rasa asam pedas berpadu dengan kerang, cumi, udang, dan makanan laut lainnya menciptakan sensasi rasa yang menggoyang lidah. Untuk sajian yang lebih eksotik Anda dapat mencoba Ayam Goreng Nanas yang disajikan menggunakan mangkuk dari buah nanas. Sebagai makanan penutup, Anda bisa mencoba Salad Mangga Muda yang dilangkapi dengan teri. Paduan rasa asam, manis, pedas, dan asin bercampur di rongga mulut dan membuat Anda sulit berhenti mengunyah salad tersebut sebelum habis. Untuk minuman, Phuket menyediakan Thai Ice Tea dan Thai Coffe yang diolah menggunakan teh maupun kopi asli Thailand. Minuman lainnya yang khas adalah Es Kratingdeng Lychee. Minuman suplemen ini menjadi begitu nikmat setelah dicampur dengan lychee dan susu.

Berbeda dengan restoran internasional lainnya yang masakannya dibanderol dengan harga tinggi, Phuket mengusung konsep warung makan dengan harga yang terjangkau oleh kalangan mahasiswa dan pelajar. Hal ini menjadikan Phuket semakin digemari masyarakat hingga memiliki 4 cabang di Yogyakarta. Anda juga tak perlu merisaukan masalah kehalalan makanan yang ada di Phuket. Berhubung semua makanan yang dihidangkan berasal dari Thailand Selatan yang kental dengan unsur kuliner Melayu maka dapat dipastikan semua sajian Phuket berlabel halal.

Jam buka: Senin - Minggu, 11.00 - 22.00 WIB

Harga:

    Makanan: Rp 6.000 - Rp 25.000
    Minuman: Rp 1.500 - Rp 16.500

Cabang Phuket:

    Jl. Demangan Baru 4, Yogyakarta; phone: (0274) 557 377
    Jl. Dr. Wahidin No 8, Klitren, Yogyakarta; phone: (0274) 652 6817
    Jl. HOS Cokroaminoto No 240, Tegalrejo, Yogyakarta; phone: (0274) 551 707
    Jl. Ring Road Utara, Ruko Pandega Permai No 5, Yogyakarta; phone: (0274) 331 1275

PESTA PERAK RESTAURANT

PESTA PERAK RESTAURANT
Sajian Kuliner Khas Jogja Favorit Wisatawan Mancanegara

Pesta Perak Restaurant telah menjadi favorit bagi para wisatawan mancanegara yang ingin mencicipi kuliner Jawa khas Jogja sejak 25 tahun yang lalu (berdiri tahun 1986). Menjamurnya kafe dan restoran-restoran modern tak menggoyahkan Pesta Perak untuk terus konsisten menghadirkan aneka hidangan tradisional Jawa yang terkenal sangat kaya akan rasa dan mengolahnya sedemikian rupa hingga sesuai dengan lidah orang mancanegara. Begitu masuk, Anda akan disambut oleh waiter dan waitress ramah berpakaian tradisional Jawa. Irama gending jawa mengalun dengan merdu. Berbagai masakan dihidangkan secara prasmanan di tengah ruangan dengan tatanan yang menarik dalam wadah-wadah beralaskan gerabah tanah liat.

Menu disajikan lengkap. Appetizer berupa aneka jenis soup dihidangkan bergantian setiap hari. Untuk menu utama, tersedia pilihan nasi putih dan nasi goreng dengan berbagai menu pendamping. Gudeg yang menjadi ikon kuliner Jogja tersaji bersama sambal goreng krecek dan telur pindang. Sayur lodeh, sayur kare yang menjadi favorit wisatawan Jepang, aneka tumisan, urap, rolade daging, hingga sate ayam siap memanjakan lidah Anda. Di sini, Anda juga bisa mencicipi makanan tradisional yang sudah jarang ditemukan seperti bothok mlanding dan oyok-oyok mbayung. Teh, kopi, es buah, wedang ronde/wedang jahe (khusus malam hari) tersaji bersama jajanan pasar seperti pisang goreng, tape goreng, jenang, krasikan, enting gepuk, dan madu mongso. Yang menyenangkan, semua masakan itu sudah termasuk dalam harga paket sehingga Anda bisa mencicipi semua yang Anda suka.

Pesta Perak Restaurant telah bertahun-tahun dipercaya sebagai mitra kerja agen-agen wisata besar dan profesional. Lokasinya cukup strategis. Berada di Jalan Tentara Rakyat Mataram, restoran ini hanya berjarak 5 menit berkendara dari Kraton dan kawasan Malioboro. Jangan khawatir bila Anda datang bersama rombongan besar karena restoran ini cukup luas dan memiliki kapasitas hingga 350 orang. Ruangan ber-AC berkapasitas 80 orang bisa dipesan untuk acara-acara yang bersifat lebih private. Atau Anda ingin menyewa restoran ini untuk acara wedding? Jangan khawatir, Anda cukup menghubungi pihak manajemen dan mengatur tanggalnya.

Jam Buka: Senin - Minggu: 10.00 - 21.00 WIB

PARADISE RESTO

PARADISE RESTO
Restoran Berkapasitas 700 orang Langganan Rombongan Wisatawan

Paradise Resto merupakan restoran baru di Yogyakarta dengan kapasitas 700 orang yang telah dipercaya menjadi mitra agen-agen wisata ternama. Hal ini dikarenakan Paradise Resto terbukti mampu melayani rombongan wisatawan dengan baik serta memiliki fasilitas yang lengkap seperti areal parkir yang mampu menampung 25 bus, fasilitas 36 kamar mandi umum dan 9 kamar mandi VIP (shower, air panas dan dingin, closet duduk), mushola berkapasitas 200 orang, serta adanya panggung lengkap dengan sound system dan alat musik. Tak hanya itu, Paradise Resto juga menyediakan fasilitas free hotspot area yang akan semakin memanjakan wisatawan. Bagi tour leader, kru bus, maupun kru travel, Paradise Resto menyediakan ruang makan serta tempat istirahat khusus. Dengan fasilitas yang melimpah, tak heran jika akhirnya Paradise Resto menjadi restoran favorit agen wisata.

Selain spesialis melayani rombongan dalam jumlah besar, restoran yang buka selama 24 penuh ini juga menyediakan aneka hidangan fast food, a 'la carte, maupun paket buffe bagi tamu yang datang sendiri maupun berjumlah sedikit. Ada beragam menu yang ditawarkan di Paradise Resto seperti Sop Buntut, Cah Sapi Lada Hitam, Gurami Paradise, Gurami Bakar Limau, Udang Goreng Tepung, hingga Nasi Goreng Sosis. Sedangkan minumannya Anda dapat memilih mulai dari Ice Chocolate, Ice Soda Float, Oreo Oye, Orang Squash, hingga Melpischoc Juice.

Paradise Resto juga cocok digunakan untuk berbagai acara seperti arisan trah, seminar, reunian, hingga gathering. Bahkan bagi Anda yang tertarik untuk mengadakan wedding party di tempat ini, tim Paradise Resto akan mempersiapkan semuanya dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi Anda.

OMAHE MBOK GIYEM

OMAHE MBOK GIYEM
Bersantap di Omah nDesa yang Homey

Omahe Mbok Giyem (OMG) adalah sebuah restoran dengan konsep perpaduan masakan tradisional dengan penyajian modern. Berada di tengah perkampungan penduduk, restoran ini menempati bangunan khas rumah kampung yang sederhana. Tiang-tiang bambu yang diikat tali ijuk dan lampu-lampu gantung kuno menghadirkan atmosfer khas omah Jawa yang sederhana namun homey.

Selain tempat bernuansa ndesa, Omahe Mbok Giyem juga mengajak Anda untuk bernostalgia dengan masakan-masakan tradisional yang mendapat sentuhan modern untuk cita rasa yang lebih nikmat. Di restoran ini menu ayam bakar misalnya, disajikan dengan sayur lodeh tempe dan kacang panjang khas Bantul. Bila menyukai masakan pedas, cobalah Nasi Goreng Mercon atau Paket Nasi Petir. Pedasnya akan membuat Anda kapok lombok alias ketagihan untuk mencoba lagi. Untuk makanan kecilnya, terdapat banyak pilihan mulai dari tahu crispy, tape/pisang keju, hingga Lapis Sensation yang merupakan perpaduan dari lapis legit dengan es krim. Harga makanan yang tersaji berkisar antara 3000 - 17.500 rupiah.

Cara penyajian hidangan di Omahe Mbok Giyem termasuk unik. Meski berkonsep restoran ndesa, meja ditata dengan sangat apik dan modern, gelas anggur dan aneka jenis sendok, garpu, dan pisau tertata rapi di atas placemat. Bila memesan teh atau kopi tubruk, waitress akan menghidangkan sepoci teh atau kopi pahit dan sebongkah gula aren. Uniknya, gula aren yang dibuat dicampuran dengan jahe yang akan menghadirkan sensasi rasa manis namun sedikit pedas. Cara menikmatinya, gigit terlebih dahulu gula arennya kemudian seruputlah teh atau kopinya. Hemmm...Rasanya? Mantap! Harga minuman yang tersaji berkisar antara 5000 - 15.000 rupiah.

Ada banyak pilihan tempat untuk menikmati hidangan, di halaman rumah telah tersedia meja-meja berpayung, teras, ruang dalam, ataupun saung dengan pemandangan ke arah sawah. Tersedia juga 2 ruang VIP dengan kapasitas 4 dan 6 orang. Sambil menunggu hidangan tiba, Anda bisa memanfaatkan fasilitas hot spot yang tersedia atau melakukan pijat refleksi yang juga tersedia di Omahe Mbok Giyem.

Jam Buka: Senin - Minggu: 8 AM - 9 PM

Tarif Pijat Refleksi: Rp 15.000 / 30 menit

OMAH DHUWUR

Berwisata kuliner di Restoran Omah Dhuwur akan membawa kita pada jamuan makan malam yang istimewa ala saudagar Kotagede masa lalu. Anda dapat mencicipi berbagai kuliner kelas atas dengan kombinasi bahan impor yang diolah sesuai resep tradisional dan cita rasa tinggi. Tersedia makanan tradisional seperti Sate Kotagede, Sop Buntut Ala Omah Dhuwur dan Ayam Goreng Sere. Sementara bagi Anda yang ingin mencicipi hidangan internasional, tersedia menu special Red Snapper dan Sirloin with Mushroom Sauce. Anda juga bisa mencoba minuman unik seperti Traditional Jambu Selarong dan Wedang Lombok yang akan menghangatkan tenggorokan. Selain itu, menu buffet All you can eat! Mulai dari appetizer, soup, main course, condiment, dessert, dan jajanan pasar (Rp 60.000 / orang) tersedia setiap hari pukul 11.00 - 15.00 WIB.

Jam buka: 11.00 - 22.00 WIB

Harga paket:

    Romantic Dinner: Rp 1.000.000 - Rp 1.300.000
    BBQ: Rp 120.000/ pax (minimum 30 pax)
    Set Menu: Rp 95.000 - Rp 200.000 / pax (minimum 2 pax)
    Buffet: Rp 60.00 - Rp 135.000/ pax (minimum 2 pax)
    Meeting: Rp 130.000/ pax (minimum 20 pax)
    Wedding: Rp 145.000/ pax (minimum 200 pax)

Facilities and Services

    Free Hot Spot
    Entertainment
    Sound system
    Gazebo
    Meeting Room with AC at Resto 2
    Joglo

LOVING HUT EXPRESS

LOVING HUT EXPRESS
Restoran Vegan yang Menyehatkan

Loving Hut Express mengundang Anda untuk mencicipi cita rasa makanan non-hewani dengan harga yang murah. Bagi Anda pribadi yang peduli kesehatan, Loving Hut Express akan menjadi alternatif tempat makan yang menyenangkan.

Berbagai pilihan makanan enak, menyehatkan dan penuh gizi yang tersedia disini memakai beras organik. Mulai dari Nasi Goreng Cha Siu BBQ, Loving Hut Burger dan Salad hingga minuman fresh dari buah-buahan dengan cita rasa istimewa yang mungkin belum pernah Anda coba sebelumnya. Salah satu makanan yang wajib dicoba adalah Noodle with Mushroom Ball. Makanan ini berupa mie yang dilengkapi sawi, "daging asap", bakso jamur, dan "daging cacah" dengan kuah terpisah. Rasanya enak sekali. Kejutannya adalah semua "daging" yang digunakan ternyata terbuat dari soya (kedelai) dan jamur yang diolah dengan perasa non-MSG, sehingga membuat semua makanan yang dibuat oleh Loving Hut adalah bebas kolesterol.

Meskipun semua masakan yang disajikan di Loving Hut menggunakan bahan makanan vegan (nabati dan tanpa produk hewan), Anda dijamin tidak akan bosan. Sebab, setiap harinya Loving Hut menyediakan varian menu yang berganti-ganti mulai dari sayuran, lauk pauk, hingga camilan. Seperti layaknya restoran cepat saji, interior Loving Hut Express terlihat simpel dan minimalis. Didominasi warna kuning, restoran Loving Hut menciptakan perasaan hangat dan tercerahkan bagi setiap pengunjung yang singgah, sehingga siapapun yang berkunjung ke Loving Hut terinspirasi untuk memulai pola hidup yang lebih sehat yang dimulai dari pola makan vegan.

Harga:

    Makanan: Rp 6.000 - Rp 17.500
    Minuman: Rp 2.000 - Rp 12.000
    Paket reguler: Rp 6.000 (nasi dengan 3 macam sayur)

Jam Buka:
Senin - Minggu, pukul 10.30 - 21.00 WIB

Cabang Loving Hut:

    Loving Hut Jl. Kemetiran Kidul 1 Yogyakarta
    Loving Hut Solo Square, 1st Floor, Jl Slamet Riyadi, Solo

LEMAH LEDOK GARDEN RESTO

LEMAH LEDOK GARDEN RESTO
Delightful Dining in a Secret Garden

Mengusung tagline "The Secret Garden of Kalasan", Lemah Ledok Garden Resto bukan sekedar garden resto biasa. Sebuah lahan seluas 2500 meter persegi disulap menjadi restoran dengan interior Jawa yang sangat kental dikelilingi taman yang sangat indah dan apik. Hall utama yang cukup luas ditata rapi dengan kursi-kursi kayu ukir. Gebyok kayu ukir, lampu gantung dengan model jaman dulu, sebuah becak dan juga dokar dengan caping bambu, segepok padi, dan seikat jagung diatasnya semakin memperkuat atmosfer Jogja yang khas. Ruangan semi terbuka ini dikelilingi oleh taman hijau yang sangat indah. Sebuah tembok batu dengan water effect bak air hujan memisahkan hall utama dengan area lesehan. Jalan setapak berpaving menghubungkannya dengan gazebo-gazebo joglo di bagian belakang yang semuanya menggunakan nama dari dunia perwayangan. Sambil menunggu pesanan, Anda bisa berjalan-jalan menjelajahi taman untuk sekedar menghirup udara segar, menikmati indahnya warna-warni ikan di kolam-kolam yang bertebaran atau berfoto di lorong tanaman merambat dan perahu kayu yang berada di sebuah kolam kecil.

Meski didesain dengan interior Jawa, Lemah Ledok Garden Resto tidak hanya menyajikan masakan Jawa saja. Aneka kuliner nusantara bisa Anda pesan di sini. Menu spesial Ayam Goreng Kalasan Lemah Ledok yang crispy, Gurame Bakar Madu Lemah Ledok, Udang Bakar Madu, Ayam Bakar Lemah Ledok menjadi andalan yang layak menjadi pilihan. Atau Anda ingin mencoba Iga Bakarnya yang empuk dan juga Sate Lilit Gurame? Hmmm, pasti akan membuat lidah Anda bergoyang. Harga makanan berkisar antara 10.000 - 60.000 rupiah.

Pernahkah Anda mendengar nama buah Kawista? Buah yang masih merupakan kerabat dekat buah Maja dan termasuk dalam suku jeruk-jerukan ini memang sudah agak jarang ditemukan. Lemah ledok Garden Resto mencoba mengangkatnya kembali dengan menjadikannya sebagai salah satu menu minuman spesial. Kawisku Lemah Ledok memadukan es sirup Kawista dengan sirup lemon dan soda. Enak! Es Jambon Lemah Ledok atau Es Lembah Hijau juga tak kalah segarnya. Bila ingin minuman hangat, tersedia pilihan Wedang Lemah Ledok, Wedang Uwuh, Bajigur, Sekoteng, Teh Poci Gula Batu, dan lain-lain. Aneka minuman ini dipatok dengan harga berkisar antara 4000 - 20.000 rupiah.

Lemah Ledok Garden Resto yang berkapasitas 250 orang ini dilengkapi dengan fasilitas hot spot area dan meeting room ber-AC dengan kapasitas 60 orang. Tersedia juga paket menu vegetarian, paket family style, paket coffee break, dan paket wedding. Restoran ini terletak di daerah Kalasan, kurang lebih 12 km sebelah timur pusat kota Jogja. Berbelok masuk ke Jalan Cangkringan, Anda akan melihat sebuah rumah joglo di sebelah kanan jalan dengan tulisan "Lemah Ledok" besar di atas atapnya. Pendapa memang terlihat sepi. Namun jangan khawatir, Anda hanya tinggal mencari jalan masuk menuju restoran dan taman rahasia ini.

Jam Buka: Senin - Minggu: 10.00 - 22.00 WIB

Harga:

    Makanan: Rp 10.000 - Rp 60.000
    Minuman: Rp 4.000 - Rp 20.000
    Paket Vegetarian: Rp 30.000 - Rp 60.000 / pax
    Paket Family Style: Rp 30.000 - Rp 60.000 / pax

GUDEG BU TJITRO 1925

GUDEG BU TJITRO 1925
Dari Gudeg Lezat hingga Ayam Herbal Nikmat

Penggemar gudeg Jogja tentu tidak asing dengan nama Bu Tjitro. Gudeg Bu Tjitro menjadi salah satu restoran dengan gudeg yang sudah kondang kelezatannya. Nasi putihnya begitu pulen, disajikan bersama gudeg kering, buntil daun pepaya yang sama sekali tidak terasa pahit, dan sambal goreng berisi krecek, tempe, dan kedelai. Ayam dan telur opor melengkapi paket yang disajikan di atas piring tanah liat beralas daun pisang ini. Kuah opor yang disiramkan ke atas gudegnya menghadirkan rasa gurih dan mantap yang luar biasa. Tak ketinggalan satu porsi sambal bajag pedas menambah istimewa rasa kuliner khas Jogja ini. Yang menarik, selain menyediakan gudeg kendil sebagai oleh-oleh yang tahan selama 48 jam, Restoran Bu Tjitro juga memproduksi gudeg kaleng yang bisa bertahan hingga 1 tahun!

Kualitas rasa yang mantap membuat restoran yang dirintis oleh Bu Tjitro sejak tahun 1925 ini terus berkembang. Seiring waktu berjalan, menu mulai dikembangkan tanpa meninggalkan gudeg yang telah menjadi ciri khas andalan. Cobalah Sup Kembang Tahunya yang lezat atau Ayam Herbal yang unik. Daging ayam kampung dimasak menjadi sup dengan kombinasi bumbu ginseng, kurma kering, jahe, kayu manis, dan rempah-rempah rahasia. Gurih kaldunya bercampur sempurna dengan rasa ginseng. Selain enak, makanan ini juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan termasuk menghilangkan lelah dan meningkatkan stamina. Bagi Anda yang sekedar ingin duduk santai sambil menikmati camilan, Calamari Hot Ring yang crispy atau berbagai pilihan es krim siap menjadi pilihan. Berbagai pilihan makanan yang tersedia dibanderol dengan harga antara Rp 9.000 - Rp 150.000, sementara pilihan minuman seperti teh poci, teh serai, teh rosela, aneka jus buah ataupun sayuran, hingga beras kencur bisa dinikmati dengan harga mulai Rp 4.000 - Rp 18.500.

Restoran Bu Tjitro 1925 memiliki lokasi yang cukup strategis, tepatnya di Jl. Janti 330 yang berada di seberang gedung Jogja Expo Center (JEC). Dari Bandara Internasional Adisucipto ataupun dari Kraton Yogyakarta, restoran ini bisa dicapai dengan 10 - 15 menit berkendara. Restoran ini menempati sebuah bangunan 2 lantai yang cozy dan classy. Bila ingin suasana yang lebih santai, Anda bisa memilih untuk duduk di area lesehan. VIP Room berkapasitas 17 orang atau Meeting Room yang bisa mengakomodasi hingga 50 orang di lantai 2 bisa Anda booking untuk acara gathering atau meeting. Ingin menyelenggarakan perhelatan dalam skala yang lebih besar? Jangan khawatir, secara keseluruhan Restoran Bu Tjitro 1925 memiliki kapasitas antara 200 - 300 orang.

Jam Buka: Senin - Minggu: 09.00 - 22.00 WIB

Harga:

    Makanan: Rp 9.000 - Rp 150.000
    Minuman: Rp 4.000 - Rp 18.500
    Gudeg Kaleng: Rp 25.000

BALE RAOS

Bale Raos, Royal Cuisine Restaurant
Kraton Yogyakarta sebagai pusat budaya, kaya dengan aneka jenis budaya adiluhung yang hingga kini masih cukup exis, salah satunya budaya makanan. Kini masyarakat dapat mencoba aneka Hidangan Khas Kraton Yogyakarta yang disuguhkan oleh Bale Raos.

Bale Raos terletak di seputar Kraton Yogyakarta, dalam nuansa arsitek Jawa, bangunan Joglo yang berdiri dengan agung, serta aura Kraton yang kental menambah anda semakin menikmati hidangan di Bale Raos.

Bale Raos Restoran mempunyai kapasitas indoor 80 seat yang terbagi di dua joglo serta kapasitas sampai 200 seat dalam bentuk kombinasi indoor dan out door party, dengan opening hour adalah jam 09.30 - 21.30 WIB (kecuali hari senin buka 09.30 - 15.00 WIB).

Sajian hidangan di Bale Raos dapat dinikmati secara:

    A'la Carte, buffet lunch or dinner
    Sajian set menu (full serve waiters)
    Jamuan riztaffel yang anggun

Selain menikmati hidangan yang khas, pada hari-hari tertentu dapat dihadirkan live gamelan dan tarian jawa klasik (beksan), dan setiap Sabtu malam Bale Raos menyajikan live performance musik keroncongan.

Juru masak yang terlatih akan menyuguhkan hidangan bercita rasa tinggi yaitu masakan favourite dari Sri Sultan Hamengku Buwono VII sampai ke Sultan Hamengku Buwono X, serta berbagai hidangan keluarga Kraton Yogyakarta.

Bale Raos merupakan pilihan tepat untuk berbagai acara baik formal maupun non formal. Antara lain acara keluarga, menjamu relasi, gathering, private party, maupun sebagai tempat wisata kuliner yang khas dan authentic.

Sajian menu-menu authentice dari Kraton Yogyakarta, antara lain:
#Bebek Suwir Suwir (Sultan HB X)
Menu khusus kraton Yogyakarta, terbuat dari irisan daging bebek yang disajikan dengan irisan nanas goreng dan saus kedondong parut.
#Semur Piyik (Sultan HB IX)
Hidangan unik terbuiat dari olahan burung dara.
#Urip Urip Gulung (Sultan HB VII)
Ikan lele fillet yang digulung kemudian dipanggang disajikan dengan saus mangut.
#Sanggar (Sultan HB VIII - HB X)
Menu asli dari Kraton Yogyakarta yang dibuat dari irisan daging sapi dengan bumbu rempah yang dipanggang dengan saputan kelapa dan dijepit dengan bilah bambu.
#Soup Timlo (Sultan HB X)
Soup jawa klasik kombinasi rasa jahe dan kecap serta paduan aneka bahan.
#Beer Jawa (Sultan HB VIII)
Minuman asli dari Kraton Yogyakarta yang dibuat dari berbagai ramuan seperti jahe, kayu secang, cengkeh, jeruk nipis, dll.

Aneka menu eksotik di Bale Raos:
#Kambing Pnggang.
#Bestik Lidah
Variasi sajian bestik lidah sapi dengan saus kental disajikan dengan kentang ongklok dan serces (sejenis stoop sayuran favourite Sri Sultan HB IX).
#Bestik Jawa
Sapi giling dengan kuah semur manis disajikan bersama dengan pure kentang dan sauted sayuran.
#Bebek Ungkep Goreng
Hidangan bebek yang diungkep dalam gula merah dengan bumbu-bumbu dan digoreng dengan rasa manis.

Harga:

Minuman: Rp. 5.000 - Rp. 11.000
Makanan: Rp. 13.500 - Rp. 35.000

BALE BENGONG FAMILY RESTO

BALE BENGONG FAMILY RESTO
Menikmati Sea Food Yummy di Tengah Hamparan Padi
Anda suka es kelapa muda? Bale Bengong memiliki variasi menu yang tidak biasa. Selain es kelapa muda seperti pada umumnya, Anda juga bisa merasakan uniknya Kelapa Bakar yang disajikan bersama pilihan gula merah cair, gula putih cair, madu, jahe dan jeruk nipis. Proses pembakaran dilakukan sedemikian rupa hingga daging buah kelapa bisa mengelupas sendiri dan memudahkan Anda untuk merasakan gurihnya. Mimosa Lime Squash, Orange Squash, Tamarind Squash, aneka jus, jahe, hingga soda bisa menjadi alternatif lainnya. Harga minuman dipatok antara Rp 3.000 - Rp 17.500.

Bale Bengong Family Resto terletak di Jalan Solo km 12,5 (belakang POM bensin) Kalasan, Sleman, hanya 100 meter ke arah utara dari jalan raya yang menghubungkan Yogyakarta dan Solo. Meski demikian, alih-alih suara bising kendaraan yang lalu lalang, suasana bersantap Anda akan dimeriahkan oleh kicau burung merdu dan suara katak yang asyik bercengkerama di tengah sawah. Restoran ini juga dilengkapi dengan musholla dan hot spot area. Dengan kapasitas hingga 150 orang, Bale Bengong Family Resto juga bisa di booking untuk acara rapat, pernikahan, ulang tahun, dan lain-lain.

Jam Buka: Senin - Minggu: 11.00 - 22.00 WIB

Harga:

    Makanan: Rp 4.000 - Rp 52.500
    Minuman: Rp 3.000 - Rp 17.500

BALE AYU RESTO

20 Kuliner Gurame yang Disajikan secara Alegreto

 
Anda penggemar gurami dan bosan dengan jenis olahan yang itu-itu saja? Cobalah datang ke Bale Ayu Resto. Restoran ini hadir meramaikan kuliner Jogja dengan spesialisasi olahan gurami yang istimewa. Ada 18 pilihan masakan, diantaranya Gurami Saus Bale Ayu, Gurame Saus Citarasa, Gurami Crispy Asam Manis, dan Gurami Bakar Bale Ayu. Ikannya empuk dan segar, berpadu sempurna dengan bumbu-bumbu rahasia menghasilkan sajian yang pasti akan menggoyang lidah Anda. Restoran ini juga menyediakan berbagai menu pilihan lengkap mulai dari aneka sup sebagai appetizer, ayam, bebek, udang, ikan laut, kepiting, hingga menu pendamping seperti Jamur Crispy, Wader Goreng Kering, dan Terong Goreng Kecap. Untuk minuman, Anda bisa memilih Jahe Pandan Bale Ayu, Es Teler Bayu Ayu, Es Buah Pelangi, atau Es Cokelat Bale Ayu. Lebih suka yang tradisional? Beras Kencur, Gula Asem yang segar, atau Wedang Pletok bisa menjadi pilihan. Jangan khawatir menunggu lama bila memesan banyak menu. Bagaikan irama alegreto, resto ini cukup cepat dalam menyajikan hidangan yang dipesan.

Selain makanan enak, restoran berkapasitas lebih dari 300 orang ini juga menghadirkan suasana yang teduh dan nyaman. Area joglo cocok untuk acara santap siang bersama kolega. Bila datang bersama keluarga, area lesehan di belakang dan 4 buah gazebo dengan water effect dan kolam ikan di bawahnya bisa menjadi tempat yang pas untuk suasana lebih private. Bale Ayu Resto juga dilengkapi dengan tempat parkir yang luas, ruang meeting berkapasitas 20 orang, musholla, dan akses internet. Berlokasi di Jl. Ipda Tut Harsono 58 Timoho (0274 563 685), restoran ini dapat dijangkau dengan mudah, bahkan dengan transportasi umum. Dari Malioboro, Anda bisa naik Trans Jogja jurusan 1A dan turun di shelter SGM, pindah jurusan 4B, turun di shelter APMD 1, kemudian berjalan kaki atau naik becak sekitar 500 m ke arah selatan. Bila kebetulan sedang berada di Jogja bagian selatan, Anda juga bisa mampir ke Bale Ayu Resto yang berada di Jl. Imogiri Timur (0274 439 6653). Tidak punya waktu untuk keluar? Angkat telepon, pesan menu yang Anda inginkan, dan makanan akan segera diantar.

Jam Buka: Senin - Minggu: 09.00 - 22.00 WIB

Harga:

    Makanan: Rp. 15.000 - Rp. 70.000
    Minuman: Rp. 4.000 - Rp. 12.000

12/06/12

CANDI PAWON JOGYAKARTA

Candi Pawon terletak 1,5 km ke arah barat dari Candi Mendut dan ke arah timur dari Candi Borobudur, juga merupakan sebuah candi Budha. Saat diteliti secara lengkap pada reliefnya, ternyata merupakan permulaan relief Candi Borobudur.

Banyak orang mengira Candi Pawon merupakan sebuah makam, namun setelah diteliti ternyata merupakan tempat untuk menyimpan senjata Raja Indera yang bernama Vajranala. Candi ini terbuat dari batu gunung berapi. Ditinjau dari seni bangunannya merupakan gabungan seni bangunan Hindu Jawa kuno dan India. Candi Pawon terletak tepat di sumbu garis yang menghubungkan Candi Borobudur dan Candi Mendut.

Kemungkinan candi ini dibangun untuk kubera. Candi ini berada di atas teras dan tangga yang agak lebar. Semua bagian-bagiannya dihiasi dengan stupa (dagoba) dan dinding-dinding luarnya dengan gambar-gambar simbolis.

CANDI MENDUT JOGYAKARTA

Candi Mendut terletak 3 km ke arah timur dari Candi Borobudur, merupakan candi Budha yang dibangun tahun 824 Masehi oleh Raja Indera dari wangsa Syailendra. Di dalam Candi Mendut terdapat 3 (tiga) patung besar.

1.Cakyamuni yang sedang duduk bersila dengan posisi tangan memutar roda dharma.
Awalokiteswara sebagai Bodhi Satwa membantu umat manusia
2.Awalokiteswara merupakan patung amitabha yang berada di atas mahkotanya, Vajrapani. Ia sedang memegang bunga teratai merah yang diletakkan di atas telapak tangan.
3.Maitreya sebagai penyelamat manusia di masa depan

Ada cerita untuk anak-anak pada dinding-dindingnya. Candi ini sering dipergunakan untuk merayakan upacara Waisak setiap Mei pada malam bulan purnama dan dikunjungi para peziarah dari Indonesia maupun manca negara.

Candi ini lebih tua dari Candi Borobudur. Arsitekturnya persegi empat dan mempunyai pintu masuk di atas tangganya. Atapnya juga persegi empat dan bertingkat-tingkat, ada stupa di atasnya.

CANDI KEDULAN

Candi Kedulan adalah sebuah candi bercorak Hindu yang terdapat di Dusun Kedulan, kurang lebih 3 kilometer dari Candi Kalasan. Candi ini ditemukan secara tak sengaja oleh para penambang pasir pada 24 November 1993. Kesenangan yang berbeda akan didapatkan bila mengunjungi candi ini, sebab anda bisa menikmati proses rekonstruksi candi yang sangatlah rumit.

Lokasi penggalian sedalam 7 meter akan langsung ditemui begitu tiba di kompleks candi ini. Lokasi penggalian itu berisi batu-batu candi yang tersebar ke segala penjuru dan bagian kaki candi induk yang tampak masih menyatu. Di lokasi penggalian inilah kompleks Candi Kedulan yang terdiri dari 1 candi induk dan 3 candi perwara (pendamping) semula berdiri. Kini, bagian kaki candi induk tengah diuji kekokohannya agar dapat ditumpangi batu-batu lain pada tahap selanjutnya.

Mengelilingi daerah sekitar lokasi penggalian, akan dijumpai batu-batu candi yang tengah direkonstruksi dengan cara mencocokkan batu satu dengan batu lainnya. Batu yang telah berhasil dicocokkan diberi simbol-simbol tertentu yang ditulis menggunakan kapur. Tampak konstruksi sementara bangunan pagar pembatas selasar candi, atap, bilik candi dan beberapa bagian tubuh candi lainnya. Terlihat pula lingga dan yoni yang diduga merupakan komponen yang mengisi bilik candi.

Beberapa ornamen yang menghias candi sudah bisa dinikmati keindahannya walau candinya sendiri masih dalam tahap rekonstruksi. Misalnya, relief naga di bawah yoni yang diperkirakan mengisi bilik utama candi induk, figurnya berbeda dengan naga penghias yoni candi di Jawa Tengah lainnya sebab terlihat memiliki rahang. Terdapat pula relief dewa di beberapa bagian dinding candi, hiasan sulur-suluran, roset, serta relief motif batik.
 
Alamat: Kalasan, Sleman, Yogyakarta, Indonesia

CANDI GAMPINGAN

 Membaca Pesan dari Nirwana di Candi Gampingan

Tak semua candi memiliki relief cantik yang khas sebab umumnya hanya dihias oleh arca dan relief umum yang terdapat hampir di semua candi. Salah satu yang memiliki relief cantik yang khas itu adalah Candi Gampingan, sebuah candi yang ditemukan secara tak sengaja oleh pengrajin batu bata di Dusun Gampingan, Piyungan, Bantul pada tahun 1995. Meski ukurannya kecil dan sudah tak utuh lagi, Candi Gampingan masih kaya akan relief yang mempesona.

Salah satu relief cantik yang bisa dijumpai di candi ini adalah relief hewan yang ada di kaki candi. Relief hewan di Gampingan begitu natural hingga bisa diketahui jenis hewan yang digambarkan. Cukup jarang candi yang memiliki relief demikian, setidaknya hanya Candi Prambanan dan Mendut yang dikenal memiliki relief serupa. Semua relief itu dihias dengan latar sulur-suluran, yaitu padmamula (akar tanaman teratai) yang diyakini sebagai sumber kehidupan.

Alamat: Piyungan, Bantul, Yogyakarta, Indonesia

CANDI TARA

 
Candi Tara, Peninggalan Budha Tertua di Yogyakarta

Banyak orang selalu menyebut Borobudur saat membicarakan bangunan candi Budha. Padahal, ada banyak candi bercorak Budha yang terdapat di Yogyakarta, salah satu yang berkaitan erat dengan Borobudur adalah Candi Tara. Candi yang terletak di Kalibening, Kalasan ini dibangun oleh konseptor yang sama dengan Borobudur, yaitu Rakai Panangkaran. Karena letaknya di daerah Kalasan, maka candi ini lebih dikenal dengan nama Candi Kalasan.

Selesai dibangun pada tahun 778 M, Candi Tara menjadi candi Budha tertua di Yogyakarta. Candi yang berdiri tak jauh dari Jalan Yogya Solo ini dibangun sebagai penghargaan atas perkawinan Pancapana dari Dinasti Sanjaya dengan Dyah Pramudya Wardhani dari Dinasti Syailendra. Selain sebagai hadiah perkawinan, candi itu juga merupakan tanggapan usulan para raja untuk membangun satu lagi bangunan suci bagi Dewi Tara dan biara bagi para pendeta.

Candi Tara adalah bangunan berbentuk dasar bujur sangkar dengan setiap sisi berukuran 45 meter dan tinggi 34 meter. Bangunan candi secara vertikal terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi dan atap candi. Bagian kaki candi adalah sebuah bangunan yang berdiri di alas batu berbentuk bujur sangkar dan sebuah batu lebar. Pada bagian itu terdapat tangga dengan hiasan makara di ujungnya. Sementara, di sekeliling kaki candi terdapat hiasan sulur-suluran yang keluar dari sebuah pot.
 
Alamat: Jl. Jogja-Solo km 13 Kalasan, Yogyakarta 55282, Indonesia

CANDI PLAOSAN

Candi Plaosan, Candi Kembar di Yogyakarta

Anda tak perlu terburu-buru kembali ke penginapan usai berkunjung ke Candi Prambanan, sebab tidak jauh dari candi Hindu tercantik di dunia itu anda juga akan menemui candi-candi lain yang sama menariknya. Melaju ke utara sejauh 1 km, anda akan menemui Candi Plaosan, sebuah candi yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Budha.

Kompleks Plaosan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itu, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh sehingga sampai sekarang Candi Plaosan juga sering disebut candi kembar.

Bangunan Candi Plaosan Lor memiliki halaman tengah yang dikelilingi oleh dinding dengan pintu masuk di sebelah barat. Pada bagian tengah halaman itu terdapat pendopo berukuran 21,62 m x 19 m. Pada bagian timur pendopo terdapat 3 buah altar, yaitu altar utara, timur dan selatan. Gambaran Amitbha, Ratnasambhava, Vairochana, dan Aksobya terdapat di altar timur. Stupa Samantabadhara dan figur Ksitigarbha ada di altar utara, sementara gambaran Manjusri terdapat di altar barat.

Candi Plaosan Kidul juga memiliki pendopo di bagian tengah yang dikelilingi 8 candi kecil yang terbagi menjadi 2 tingkat dan tiap-tiap tingkat terdiri dari 4 candi. Ada pula gambaran Tathagata Amitbha, Vajrapani dengan atribut vajra pada utpala serta Prajnaparamita yang dianggap sebagai "ibu dari semua Budha". Beberapa gambar lain masih bisa dijumpai namun tidak pada tempat yang asli. Figur Manujri yang menurut seorang ilmuwan Belanda bernama Krom cukup signifikan juga bisa dijumpai.

Bagian Bas relief candi ini memiliki gambaran unik pria dan wanita. Terdapat seorang pria yang digambarkan tengah duduk bersila dengan tangan menyembah serta figur pria dengan tangan vara mudra dan vas di kaki yang dikelilingi enam pria yang lebih kecil. Seorang wanita ada yang digambarkan sedang berdiri dengan tangan vara mudra, sementara di sekelilingnya terdapat buku, pallet dan vas. Krom berpendapat bahwa figur pria wanita itu adalah gambaran patron supporter dari dua wihara.

Seluruh kompleks Candi Plaosan memiliki 116 stupa perwara dan 50 candi perwara. Stupa perwara bisa dilihat di semua sisi candi utama, demikian pula candi perwara yang ukurannya lebih kecil. Bila berjalan ke bagian utara, anda bisa melihat bangunan terbuka yang disebut Mandapa. Dua buah prasati juga bisa ditemui, yaitu prasasti yang di atas keping emas di sebelah utara candi utama dan prasasti yang ditulis di atas batu di Candi Perwara baris pertama.

Salah satu kekhasan Candi Plaosan adalah permukaan teras yang halus. Krom berpendapat teras candi ini berbeda dengan teras candi lain yang dibangun di masa yang sama. Menurutnya, hal itu terkait dengan fungsi candi kala itu yang diduga untuk menyimpan teks-teks kanonik milik para pendeta Budha. Dugaan lain yang berasal dari para ilmuwan Belanda, jika jumlah pendeta di wilayah itu sedikit maka mungkin teras itu digunakan sebagai sebuah wihara (tempat ibadah umat Budha).

Jika melihat sekeliling candi, anda akan tahu bahwa Candi Plaosan sebenarnya merupakan kompleks candi yang luas. Hal itu dapat dilihat dari adanya pagar keliling sepanjang 460 m dari utara ke selatan serta 290 m dari barat ke timur, juga interior pagar yang terdiri atas parit sepanjang 440 m dari utara ke selatan dan 270 m dari barat ke timur. Parit yang menyusun bagian interior pagar itu bisa dilihat dengan berjalan ke arah timur melewati sisi tengah bangunan bersejarah ini.

CANDI SAMBISARI

Candi Sambisari diperkirakan dibangun antara tahun 812 - 838 M, kemungkinan pada masa pemerintahan Rakai Garung. Kompleks candi terdiri dari 1 buah candi induk dan 3 buah candi pendamping. Terdapat 2 pagar yang mengelilingi kompleks candi, satu pagar telah dipugar sempurna, sementara satu pagar lainnya hanya ditampakkan sedikit di sebelah timur candi. Masih sebagai pembatas, terdapat 8 buah lingga patok yang tersebar di setiap arah mata angin.

Bangunan candi induk cukup unik karena tidak mempunyai alas seperti candi di Jawa lainnya. Kaki candi sekaligus berfungsi sebagai alas sehingga sejajar dengan tanah. Bagian kaki candi dibiarkan polos, tanpa relief atau hiasan apapun. Beragam hiasan yang umumnya berupa simbar baru dijumpai pada bagian tubuh hingga puncak candi bagian luar. Hiasan itu sekilas seperti motif-motif batik.

Menaiki tangga pintu masuk candi induk, anda bisa menjumpai hiasan berupa seekor singa yang berada dalam mulut makara (hewan ajaib dalam mitologi Hindu) yang menganga. Figur makara di Sambisari dan merupakan evolusi dari bentuk makara di India yang bisa berupa perpaduan gajah dengan ikan atau buaya dengan ekor yang membengkok.

Selasar selebar 1 meter akan dijumpai setelah melewati anak tangga terakhir pintu masuk candi induk. Mengelilinginya, anda akan menjumpai 3 relung yang masing-masing berisi sebuah arca. Di sisi utara, terdapat arca Dewi Durga (isteri Dewa Siwa) dengan 8 tangan yang masing-masing menggenggam senjata. Sementara di sisi timur terdapat Arca Ganesha (anak Dewi Durga). Di sisi selatan, terdapat arca Agastya dengan aksamala (tasbih) yang dikalungkan di lehernya.

Memasuki bilik utama candi induk, bisa dilihat lingga dan yoni berukuran cukup besar, kira-kira 1,5 meter. Keberadaannya menunjukkan bahwa candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa. Lingga dan yoni di bilik candi induk ini juga dipakai untuk membuat air suci. Biasanya, air diguyurkan pada lingga dan dibiarkan mengalir melewati parit kecil pada yoni, kemudian ditampung dalam sebuah wadah.

ISTANA RATU BOKO

Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini, anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.

Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.

Bila masuk dari pintu gerbang istana, anda akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi akan menyambut anda. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Bila anda cermat, pada gapura pertama akan ditemukan tulisan 'Panabwara'. Kata itu, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi 'kekuatan' sehingga lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama.

CANDI IJO JOGYAKARTA

Menyusuri jalan menuju bagian selatan kompleks Istana Ratu Boko adalah sebuah perjalanan yang mengasyikkan, terutama bagi penikmat wisata budaya. Bagaimana tidak, bangunan candi di sana bertebaran bak cendawan di musim hujan. Satu diantaranya yang belum banyak menjadi perbincangan adalah Candi Ijo, sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.

Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Bangunan pada teras ke-11 berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, dan tiga candi perwara. Peletakan bangunan pada tiap teras didasarkan atas kesakralannya. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang paling sakral.

Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Beberapa candi yang memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan dan Sari.

Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang dan mengarah pada sisi tertentu. Sosok tersebut dapat mempunyai beberapa makna. Pertama, sebagai suwuk untuk mngusir roh jahat dan kedua sebagai lambang persatuan Dewa Siwa dan Dewi Uma. Persatuan tersebut dimaknai sebagai awal terciptanya alam semesta. Berbeda dengan arca di Candi Prambanan, corak naturalis pada arca di Candi Ijo tidak mengarah pada erotisme.

Menuju bangunan candi perwara di teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak tempat api pengorbanan (homa). Tepat di bagian atas tembok belakang bak tersebut terdapat lubang-lubang udara atau ventilasi berbentuk jajaran genjang dan segitiga. Adanya tempat api pengorbanan merupakan cermin masyarakat Hindu yang memuja Brahma. Tiga candi perwara menunjukkan penghormatan masyarakat pada Hindu Trimurti, yaitu Brahma, Siwa, dan Whisnu.

Salah satu karya yang menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak di bangunan candi pada teras ke-9. Salah satu prasasti yang diberi kode F bertuliskan Guywan atau Bluyutan berarti pertapaan. Prasasti lain yang terbuat dari batu berukuran tinggi 14 cm dan tebal 9 cm memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Mantra tersebut ditulis sebanyak 16 kali dan diantaranya yang terbaca adalah "Om Sarwwawinasa, Sarwwawinasa." Bisa jadi, kedua prasasti tersebut erat dengan terjadinya peristiwa tertentu di Jawa saat itu. Apakah peristiwanya? Hingga kini belum terkuak.

Mengunjungi candi ini, anda bisa menjumpai pemandangan indah yang tak akan bisa dijumpai di candi lain. Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, anda bisa melihat pesawat take off dan landing di Bandara Adisutjipto. Pemandangan itu bisa dijumpai karena Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena keberadaan candi di pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.

Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu yang bermakna dan mengajak penikmatnya untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata tak sekedar ajang bersenang-senang. Adanya banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan masyarakat Jawa saat itu yang lebih menitikberatkan pada pesan moral yang dibawa oleh suatu karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninya.

KOTABARU, JELAJAH KE KOTA TAMAN TUA

Udara sejuk akan menyapa begitu anda melintasi kawasan timur laut Malioboro, kawasan di seberang timur Sungai Code yang kini dinamai Kotabaru. Pohon-pohon rindang tumbuh di tengah ruas jalan, menaungi dari terik sinar matahari sekaligus membatasi lajur dua arah yang berbeda. Dengan bangunan-bangunan tua yang masih berdiri kokoh di sisi kanan kiri jalan, kawasan Kotabaru menjadi sebuah kawasan yang terlalu sayang untuk sekedar dilintasi.

Kotabaru, atau dulu disebut Nieuwe Wijk, adalah sebuah kawasan yang berkembang mulai tahun 1920 sebagai konsekuensi kian padatnya kawasan Loji Kecil. Kemajuan industri gula, perkebunan dan meningkatnya ketertarikan mengembangkan pendidikan dan kesehatan menyebabkan jumlah orang Belanda yang menetap di Yogyakarta semakin meningkat. Kotabaru menjadi kawasan hunian alternatif yang berfasilitas lengkap, sejajar dengan kawasan Menteng di Jakarta.

Kesan berbeda akan didapat begitu memasuki kawasan ini. Rancangan kawasannya tertata mengikuti pola radial seperti kota-kota di Belanda umumnya, berbeda dengan kawasan Yogyakarta lainnya yang kebanyakan masih tertata mengikuti arah mata angin. Pohon-pohon besar, tanaman berbunga dan tanaman buah yang banyak terdapat di kawasan ini menandakan bahwa Kotabaru dirancang sebagai garden city, dilengkapi boulevard dan ruas jalan yang cukup lebar.

Setiap sudut Kotabaru tidak saja indah, tetapi juga menyimpan cerita. Jalan Kewek yang menjadi gerbang selatan kawasan ini misalnya, menyimpan cerita yang cukup jenaka. Jalan berupa jembatan yang menghubungkan seberang timur dan barat Sungai Code itu sebenarnya dinamai Jalan Kerkweg, namun karena banyak orang Jawa sulit melafalkannya, namanya pun berubah menjadi Kewek. Karena berupa jembatan, jalan yang kini bernama Abubakar Ali itu juga disebut Kreteg Kewek.

Berjalan ke utara dari Kreteg Kewek, anda akan menemukan bangunan Gereja Santo Antonius Kotabaru. Ciri khas bangunan Eropa tampak pada bangunan menara tinggi di bagian depan gereja, tiang-tiang besar dari semen cor sebanyak 16 buah, juga plafon berbentuk sungkup. Gereja yang berdiri tahun 1926 dan semula bernama Santo Antonius van Padua ini mulai berkembang saat tempat ibadah semula di rumah Mr Perquin (depan Masjid Syuhada) sudah tak mencukupi lagi.

Memasuki relung Kotabaru selanjutnya, sejumlah gedung bersejarah akan dijumpai, diantaranya Gedung Kolese Santo Ignatius yang dulu digunakan sebagai kantor Kementrian Pertahanan, Gedung SMAN 3 sebagai gedung AMS, Gedung SMP 5 yang dahulu dipakai Normalschool, juga gedung SMU BOPKRI I yang digunakan sebagai gedung Christelijke MULO dan Akademi Militer. Anda juga akan menemui kantor Dinas Pariwisata yang menjadi tempat berakhirnya gerilya Jendral Soedirman, pahlawan nasional Indonesia yang terkenal dengan perjuangan gerilyanya.

Sebuah bangunan yang menonjol secara arsitektur adalah bangunan Gedung Bimo. Gedung tersebut dirancang dengan konsep art deco, sebuah rancang bangun yang berkembang pesat pada tahun 1920-1930-an, mengutamakan unsur tradisional setempat dengan tetap terbuka pada hal baru dan disertai semangat untuk berbeda dari bangunan umum yang sudah ada. Bentuk bangunan Gedung Bimo memanjang seperti bangunan khas Eropa lainnya, namun bagian atas depan tampil beda dengan bentuk lengkung.

Bangunan lain yang cukup menonjol dan bernilai sejarah adalah kantor Asuransi Jiwasraya. Pada masa Belanda, gedung ini dipakai sebagai rumah salah satu pegawai Asuransi Nill Maatschappij, sementara pada masa Jepang dipakai sebagai tempat tinggal Butaico Mayor Otsuka, perwira tinggi angkatan bersenjata Jepang. Tanggal 6 Oktober 1945, bangunan ini dipakai sebagai tempat perundingan Moh Saleh Bardosono dengan Otsuka dalam rangka penyerahan senjata.

Bila masih belum puas juga melihat bangunan-bangunan kuno, anda bisa menyusuri setiap relung Kotabaru. Sederetan bangunan kuno berarsitektur Belanda akan ditemui dengan mudah. Beberapa yang mempunyai nilai sejarah adalah gedung bekas Kementrian Luar Negeri yang berlokasi di simpul jalan menuju Jembatan Gondolayu, rumah Brigjend Katamso yang berada di sebelah timur Stadion Kridosono, serta bangunan gardu listrik rancangan khas Belanda.

Sudut-sudut Kotabaru kini berkembang dinamis. Terdapat sejumlah kafe tempat beristirahat setelah berwisata menikmati pesona kota tua, sebuah galeri seni tempat dilangsungkannya beragam pameran, juga tak ketinggalan tempat mencicipi berbagai masakan, bahkan tempat berolahraga. Pesona Kotabaru sebagai kota taman pun hingga kini masih bisa dinikmati dengan duduk dan berteduh di sisi kanan kiri jalan.

BINTARAN JOGYAKARTA

Sama seperti Kotabaru, Bintaran merupakan kawasan hunian alternatif bagi orang Belanda yang menetap di wilayah Indonesia, berkembang setelah kawasan Loji Kecil tak lagi memadai. Dari segi fisik, kawasan yang bisa ditempuh dengan berjalan ke timur dari perempatan Gondomanan itu tak begitu pesat perkembangannya seperti Kotabaru. Salah satu faktornya adalah letaknya yang masih dekat dengan Loji Kecil sehingga beragam fasilitas masih bisa diakses dengan mudah.

Sebelum berkembang menjadi pemukiman Indisch, Bintaran dikenal sebagai tempat berdirinya Ndalem Mandara Giri, kediaman Bendara Pangeran Haryo Bintoro, salah satu trah Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Perkembangan Bintaran sebagai pemukiman Indische diperkirakan dimulai tahun 1930an ditandai pembangunan rumah, fasilitas seperti gereja dan bahkan penjara. Umumnya, orang Belanda yang bermukim di Bintaran adalah yang bekerja sebagai opsir dan pegawai pabrik gula.

Seperti halnya kampung Indische lainnya, ketika YogYES berkunjung, Bintaran dihiasi dengan bangunan-bangunan yang berarsitektur khas Eropa. Meski demikian, ciri bangunan di wilayah Bintaran berbeda dengan bangunan di Loji Kecil ataupun Kotabaru. Halaman bangunan yang berdiri di kawasan Bintaran lebih luas, sementara bagian depan rumah lebih kecil, mempunyai banyak pilar, daun pintu luar berbentuk krepyak serta daun pintu dalam dihiasi kaca.

Bangunan menawan secara arsitektural dan bernilai sejarah yang terdapat di tempat ini tentu saja adalah Ndalem Mandara Giri. Arsitektur bangunan ndalem tersebut merupakan perpaduan Jawa dan Belanda. Ciri Jawa terlihat dari adanya pendopo yang bahan-bahannya khusus didatangkan dari Demak pada tahun 1908. Sementara, ciri bangunan Belanda terlihat dari ruangan yang lebar dan berdinding tinggi serta jendela khas Belanda yang besar dan memiliki dua daun.

Setelah ditinggalkan Pangeran Haryo Bintoro, bangunan ini sempat ditinggali oleh trah kraton lainnya. Pendopo ndalem yang cukup lebar sejak lama telah digunakan sebagai ruang pameran keris, bahkan setelah rumahnya sendiri dikosongkan sejak tahun 1997. Kini, bangunan yang bisa ditemui dengan di pertigaan pertama setelah berbelok ke kiri dari Jalan Sultan Agung ini dimanfaatkan sebagai kantor Karta Pustaka, sebuah lembaga Indonesia Belanda.

Bangunan bersejarah lain juga bisa ditemukan tak jauh dari Ndalem Mandara Giri. Salah satunya adalah Gedung Sasmitaloka Jenderal Soedirman yang bisa ditemui persis di sisi kiri jalan Jalan Bintaran. Dahulu, bangunan yang berdiri tahun 1890 itu dimanfaatkan sebagai kediaman pejabat keuangan puro Paku alam VII bernama Wijnschenk. Bangunan itu juga sempat menjadi rumah dinas Jendral Soedirman, kemudian kediaman Kompi Tukul setelah kemerdekaan.

Sementara, bangunan Museum Biologi yang berada di Jalan Sultan Agung dahulu dimanfaatkan sebagai tempat tinggal pengawas militer daerah Pakualaman. Kediaman seorang warga Belanda bernama Henry Paul Sagers, kini dimanfaatkan sebagai kantor Komando Pemadam Kebakaran. Bangunan bersejarah lain adalah penjara Belanda yang kini digunakan sebagai Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan.

Seperti umumnya pemukiman Indis, Bintaran juga memiliki fasilitas gereja. Yang unik, gereja Bintaran didirikan atas ide orang Jawa yang merasa tidak sreg dengan cara berdoa orang Belanda. H. van Driessche. SJ, seorang keturunan Belanda Indonesia menjadi koordinator pendirian gereja yang berlokasi di ujung selatan Jalan Bintaran ini. Penamaan gereja yang berdiri tahun 1931 ini menjadi Gereja Santo Yusuf berkaitan dengan permohonan Driessche pada Santo Yusuf ketika sulit mencari lokasi gereja.

Selain semua bangunan dan sejarahnya, Bintaran kini juga menawarkan pesona lain, yaitu kulinernya. Salah satu yang cukup terkenal adalah Bakmi Kadin yang berlokasi di Bintaran barat.

LOJI-LOJI JOGYAKARTA

Loji-Loji, Kawasan Indisch Pertama di Yogyakarta

Selama ratusan tahun mendiami Indonesia, termasuk Yogyakarta, Belanda meninggalkan sejumlah bangunan bersejarah. Bangunan-bangunan itu oleh warga Yogyakarta sering disebut loji karena ukurannya yang besar dengan halaman yang luas. Beberapa loji peninggalan itu kini bisa dinikmati keindahannya dengan sedikit biaya, hanya perlu menyusuri kawasan pusat kota Yogyakarta, bermula dari perempatan Kantor Pos Besar atau kilometer 0.

Loji tertua di Yogyakarta terletak persis di seberang Kantor Pos Besar, yaitu sebuah bangunan yang kini dinamai Benteng Vredeburg. Bangunan benteng yang sering disebut Loji Besar atau Loji Gede itu dibangun pada tahun 1776 - 1778, hanya dua tahun berselang setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, salah satu pecahan kerajaan Mataram. Benteng yang semula bernama Rustenburg itu konon sengaja didirikan di poros Kraton - Tugu agar bisa mengawasi gerak-gerik Kraton.

Sebagai sebuah benteng, kawasan Loji Besar dilengkapi dengan beragam bangunan yang mendukung, misalnya tempat pengintaian hingga peristirahatan bagi para serdadu. Semasa Loji Besar masih digunakan sebagai benteng, terdapat sebuah meriam yang sengaja diarahkan ke Kraton dalam posisi siaga tembak sehingga memudahkan penyerangan. Hal itu dilakukan agar pihak Kraton mengakui bahwa Belanda memiliki kekuatan.

Kini, anda bisa menyusuri setiap sudut Loji Besar tersebut karena kawasan itu telah dibuka untuk umum. Selain bangunan benteng yang memiliki rancang bangun khas Eropa, anda juga bisa melihat diorama perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan. Satu yang janggal dari benteng ini adalah namanya yang tak cocok dengan gambaran sebuah benteng, Rust berarti istirahat, vrede berarti perdamaian sedangkan burg berarti benteng. Rustenberg yang berarti benteng peristirahatan atau Vredeburg yang berarti benteng perdamaian jelas bukan nama yang tepat.

Dari Vredeburg, sebuah loji yang paling terlihat adalah Loji Kebon, kini dikenal dengan nama Gedung Agung. Bangunan yang juga bergaya eropa itu didirikan tahun 1824 dan digunakan sebagai Gedung Karesidenan. Halaman Loji Kebon sangat luas dan dihiasi arca-arca yang dikumpulkan para pejabat Belanda dari penjuru kota Yogyakarta. Tahun 1912, kompleks Loji Kebon dilengkapi dengan bangunan Societeit de Vereniging, tempat pejabat Belanda berdansa dengan iringan biola.

Seperti halnya Loji Besar, Loji Kebon pun juga menjadi saksi sejarah. Pembangunan gedung yang dirancang A Payen ini sempat berhenti karena Perang Diponegoro tahun 1825 - 1830 yang hampir membuat pemerintah Belanda bangkrut. Pada Masa Jepang, gedung ini menjadi kediaman petinggi Jepang bernama Koochi Zimmukyoku Tyookan. Demikian pula sejak ibukota Indonesia berpindah ke Yogyakarta 6 Januari 1946, gedung ini menjadi istana kepresidenan. Hingga kini, meski ibukota Indonesia berpindah lagi ke Jakarta, gedung ini tetap berstatus istana kepresidenan.

Kawasan loji lain adalah Loji Kecil yang berlokasi di sebelah timur Vredeburg kini, tetapnya wilayah Shopping hingga hampir perempatan Gondomanan. Berbeda dengan Loji Besar yang berfungsi sebagai benteng dan Loji Kecil yang berfungsi sebagai gedung pemerintahan, Loji Kecil berfungsi sebagai wilayah hunian. Kini, meski tinggal segelintir, anda masih bisa menikmati beberapa bangunan lawas itu, diantaranya yang berada di kompleks Taman Pintar. Di kawasan itu juga terdapat Gedung Societet Militair yang dahulu digunakan sebagai tempat para serdadu militer Belanda bersantai.

Kawasan Loji kecil merupakan pusat kawasan hunian orang Belanda pertama di Yogyakarta. Sejumlah fasilitas pendukung kini juga masih bisa dinikmati keindahannya, misalnya gereja Protestansche Kerk yang berdiri tahun 1857 (kini menjadi Gereja Kristen Marga Mulya, berlokasi di utara Gedung Agung) dan Gereja Fransiskus Xaverius Kudul Loji (bangunan lama) yang berdiri tahun 1870, berada di sebelah selatan kawasan Loji Kecil.

Satu kawasan loji lain yang tak kalah menarik adalah Loji Setan. Dinamakan demikian karena gedung yang hingga kini tak diketahui tahun pembangunannya itu dikenal angker. Banyak orang mengatakan, pada ruang sebelah timur dan aula tengah sering terdengar suara orang minta tolong dan suara iringan musik dansa. Gedung yang kini berfungsi sebagai kantor DPRD ini menurut cerita pernah disinggahi Gubernur Jendral Raffles pada tanggal 15 Mei 1812, saat Belanda sudah berkuasa di Yogyakarta.

Loji Setan sejak beberapa lama memiliki beragam fungsi. Di masa lalu, gedung ini sering digunakan untuk tempat bermeditasi dan sebagai ruang pameran, misalnya pameran oleh Luch Bescherming Dienst pada tahun 1940. Pasca Kemerdekaan, gedung yang pada awalnya bernama Loji Marlborough ini digunakan sebagai kantor Komite Nasional Indonesia (1945 - 1949), kantor Dewan Pertahanan Negara dan penyelenggaraan sidang Kabinet (1948).

Kelilingilah setiap loji, sepenggal demi sepenggal cerita yang didapat akan memperkaya wawasan sejarah anda.

PANTAI PARANGTRITIS

Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.

Pantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan.

JALAN MALIOBORO

Jalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta.

Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.

Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para Seniman-seniman-seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.

CANDI PRAMBANAN

Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa sansekerta yang bermakna: 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.

Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.

Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.

Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.

11/06/12

CANDI BOROBUDUR

Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang , Jawa Tengah , Indonesia . Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang , 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.

Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam.Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.

Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.